BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya semua orang tidak
menghendaki adanya kebosanan dalam hidupnya. Karna sesuatu yang membosankan
adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, orang akan senang bila hidup ini diisi
dengan penuh variasi (bermacam-macam) dalam artian yang positif dan akan lebih
menyenangkan serta merangsang dalam kehidupan.
.Misalnya : bila seorang guru dalam
proses belajar mengajar tidak menggunakan variasi, maka akan membosankan bagi
siswanya. Seperti perhatianakan berkurang, mengantuk, dan akibatnya, tujuan
belajar tidak tercapai. Jadi seorang guru memerlukan adanya variasi dalam
mengajar siswanya.
Ada tiga keterampilan mengadakan
variasi dalam proses belajar mengajar, yaitu : variasi dalam gaya belajar,
variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam
interaksi antara guru dengan siswa.
Begitu juga dengan pengelolaan
kelas, yang merupakan masalah pokok yang di hadapi seorang guru, baik pemula
maupun yang sudah pengalaman. Pengelolaan kelas yang aktif adalah syarat bagi
pengajar yang efektif. Pengelolaan kelas di sini adalah keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal.
Untuk itu dalam makalah ini
pemakalah akan mencoba membahas dan menjelaskan pengembangan variasi
mengajar dan pengelolaan kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengembangan Variasi Mengajar
A.
Tujuan variasi mengajar
1.
Meningakatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi
proses belajar mengajar.
2.
Memberikan kesempatan berfungsinya motivasi.
3.
Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.
4.
Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual.
5.
Mendorong anak didik untuk belajar.
B.
Prinsip penggunaan
Dalam proses belajar mengajar
masalah kegiatan siswa adalah yang menjadi fokus perhatian bagi seorang guru,
karna apa pun kegiatan yang guru lakukan adalh tidak lain untuk bagaimana
lingkungan yang tercipta itu menyenangkan hati menggairahkan belajar semua
siswa.
Agar kegiatan pengajaran dapat
merangsang siswa untuk actif dan kreatif belajar, di perlukan belajar yang
kondusif, dengan cara memperhatikan penggunaan variasi dalam mengajar. Adapun
prinsip-prinsip variasi mengajar sebagai berikut :
1.
Dalam menggunakan keterampilan variasi sebaiknya semua jenis
variasi di gaunakan, demi untuk mencapai tujuan belajar.
2.
Menggunakan variasi secara lancar dan berkesinambungan, sehingga
moment proses belajar mengajar yang utuh tidak rusak, dan perhatian anak didik
serta proses belajar tidak terganggu.
3.
Penggunaan komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan
direncanakan oleh guru.
C.
Komponen-komponen variasi mengajar
1.
Variasi Gaya Mengajar
Variasui ini pada dasarnya meliputi
variasi suara, variasi gerakan anggota badan, dan variasi pemindahan posisi
guru dalam kelas. Karna bagi siswa,variasi tersebut dilihat debagai sesuatu
yang energik, antusias, bersemangat, dan semua memiliki relevansi dengan hasil
belajar.
2.
Variasi Media Dan Bahan Ajaran
Tiap anak didik mempunyai kemampuan
yan berbeda-beda, baik pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga
kemampuan berbicara. Ada yang lebih senang membaca, atau lebih senang
mendengarkan dulu baru membaca, dan sebaliknya.
Untuk itu dengan variasi penggunaan
media, misalnya : seorang guru dapat memulai dengan berbicara terlebih dahulu,
kemudian di lanjutakan di papan tulis, dan dilanjutkan dengan melihat contoh
konkrit. Dengan variasi seperti ini dapat memberi stimulasi terhadap anak
didik.
3.
Variasi Interaksi
Variasi dalam pola interaksi antara guru dan anak didiknya memiliki
rentangan yang bergerak dari dua kutub, yaitu :
a.
Anak didik bekerja atua belajar secara bebas tanpa campur tangan
dari guru.
b.
Anak didik mendengarkan secara pasif, situasi di dominasi oleh
guru, dimana guru berbicara kepada anak didik.
Pengelolaan kelas
A.
Pengertian pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas terdiri dari dua
kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan asal katanya adalah “kelola” di
tambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah dari kata pengelolaan adalah
“manajemen” yang dalam bahasa inggris “ management”, yang berarti
ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan.
Menurut beberapa ahli, yaitu :
a.
Suharsimi Arikunto (1990:2) pengelolaan adalah pengadministrasian,
pengaturan, atau penataan suatu kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok
siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang
sama.
b.
Oemar Hamalik (1987:311) kelas adalah suatu kelompok orang yang
melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat pengajaran dari guru.
c.
Sudirman N, dkk, (1989:115) pengelolaan kelas adalah upaya
mendayagunakan potensi kelas.
Jadi dapat di simpulkan pengelolaan
kelas adalah kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas
berupa melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga sehingga
waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal demi
terlaksananya kegiatan belajar yang diharapkan.
B.
Tujuan pengelolaan kelas
Tujuan pengelolaan kelas pada
hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan
pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar
siswa dalam lingkungan sosial, ekonomi, dan intelektual dalam kelas.
Sedangkan menurut suharsimi arikunto
(1988:68) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di
kelas dapat bekerja dengan tertib, sehingga segera tercapai tujuan pengajaran
secara efektif dan efisien.
C.
beberapa pendekatan dalam pengelolaan kelas
1.
Pendekatan Kekuasaan
Pengelolaan kelas diartikan sebagai
suatu peroses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Peranan guru disini
adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas.
2.
Pendekatan Ancaman
Juga sebagai suatu proses untuk
mengatur tingkah laku anak didik dengan memberikan ancaman, misalnya :
melarang, dan sindiran.
3.
Pendekatan Kebebasan
Proses untuk membantu anak didik
agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan di amana saja, peran
guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik.
4.
Pendekatan Resep
Pendekatan resep (cook book) di
lakukan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan
apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau
situasi yang terjadi di kelas.
5.
Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini di dasarkan atas
suatu tanggapan bahwa suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya
masalah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah merncanakan dan
mengimplementasikan pengajaran yang baik.
D.
Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas
Secara umum faktor-faktor yang
mempengaruhi pengelolaan kelas di bagi menjadi dua golongan yaitu : faktor
intern siswa dan faktor extren siswa. Faktor intern siswa berhubungan dengan
masalah emosi, pikiran, dan prilaku kepribadian siswa yang berbeda dengan
ciri-ciri khas masing-masing menyebabkan siswa berbeda dengan siswa lainnya
secara individual.
Sedangkan faktor ekstern siswa
terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa,
pengelompokkan siswa, jumlah siswa di kelas, dan sebagainya.
E.
Komponen-Komponen Keterampilan Pengelolaan Siswa
1.
Keterampilan Yang Berhubungan Dengan Penciptaan Dan Pemeliharan
Kondisi Belajar Yag Optimal.
a.
Sikap Tanggap
1)
Memandang secara sekasama.
2)
Gerak mendekati.
3)
Memberi pernyataan
4)
Memberi reaksi terhadap gangguan dan ketidakcauhan.
b.
Membagi Perhatian
1)
Visual
2)
Verbal
2.
Keterampilan Yang Berhubungan Dengan Pengembangan Kondisi Belajar
Yang Optimal.
a.
Modifikasi tingkah laku
b.
Pendekatan pemecahan masalah kelompok.
c.
Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
F.
Beberapa Masalah Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas bukanlah hal yang
mudah dan ringan bagi guru yang baru menerjunkan diri ke dalam dunia
pendidikan, sekali pun itu guru profesional. Namun walaupun begitu sebagai
seorang guru tidak boleh merasa jenuh dan kemudia jera mengelola kelas setiap
mengajar di kelas.
Karana gagalnya seorang guru
mencapai tujuan pengajaran sejalan dengan ketidakmampuan mengelola kelas.
Apalagi jumlah yang akan di kelola dalam jumlah yang besar, lebih dari dua
puluh empat siswa menurut para ahli terkumpul di dalamnya berbagai
karekteristik yang bervariasi.
Beberapa masalah pengelolaan kelas
menurut made pidarta yang berhubungan dengan prilaku siswa, yaitu:
a.
Kurang kesatuan, dengan adanya kelompok-kelompok dan pertentengan
jenis kelamin.
b.
Tidak ada standar prilaku dalm bekerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-cakap,
pergi kesana-kemari, dan sebagainya.
c.
Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, misalnya bermusuhan,
mengucilkan, ribut dan sebaginya.
d.
Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang baru, misalnya
anggota kelas yang baru, tugas-tugas tambahan, sebagainya.
G.
Penataan Ruang Kelas
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam penataan ruang kelas
Ø Ukuran dan
bentuk kelas
Ø Ukuran serta
bentuk bangku dan meja siswa.
Ø Jumlah siswa
dalam kelas.
Ø Jumlah siswa
dalam setiap kelompok.
Ø Jumlah kelompok
dalam kelas.
Ø Komposisi siswa
dalam kelompok (seperti siswa pandai, kurang pandai, pria dan wanita).
(Conny Semiawan, dkk., 1985:64)
1.
Pengaturan tempat duduk.
2.
Pengaturan alat-alat pengajaran.
3.
Penataan keindahan dan kebersihan kelas.
4.
Ventilasi dan tata cahaya.
H.
Pengaturan Siswa
1.
Pembetukan organisai
Untuk melatih siswa dalam
berorganisasi dan dalam rangka menciptakan ketertiban kelas, mereka juga
belajar bertanggungjawab atas tugas yang dipercayaka. Organisasi siswa dapat
membantu guru dalam menyediakan sarana pengajaran, misalnya menyediakan batu
kapur, alat peraga, buku paket, mengisi absen dan sebagainya.
2.
Pengelompokan siswa
Menurut Conny Semiawan, yaitu :
a.
Pengelompokan Menurut Kesenangan Berkawan.
Pengelompokan ini dibagi atas dasar
perkawanan/kesengan bergaul di antara mereka. Kelompok terdiri dari 4-6 oarang
atau lebih yang merupakan kawan dekat satu sama lainnya.
b.
Pengelompokan Menurut Kemampuan.
Kenyataan menunjukkan bahwa ada siswa yang pandai, sedang, dan
lambat. Siswa di kelompokkan ke dalam cerdas, sedang/menengah, dan lambat.
Pengelompokkan seperti ini di ubah sesuai dengan kesanggupan individual dalam
mempelajari mata pelajaran.
c.
Pengelompokan Menurut Minat
Pada suatu ketika ada siswa yang
senang menulis, sedangkan yang lainnya senang belaja matematika, ilmu-ilmu
sosial atau ilmu pengetahuan alam. Siswa yang melakukan kegiatan yang sama di
kelompokkan.
Bab
lll
Kesimpulan
A.
Pengembangan Variasi Mengajar
1.
Tujuan Variasi Mengajar
a.
Meningakatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi
proses belajar mengajar.
b.
Memberikan kesempatan berfungsinya motivasi.
c.
Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.
d.
Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual.
e.
Mendorong anak didik untuk belajar.
2.
Prinsip Penggunaan
3.
Komponen-Komponen Variasi Mengajar
a.
Variasi gaya mengajar
b.
Variasi media dan bahan ajaran
c.
Variasi interaksi
B.
Pengelolaan Kelas
1.
Pengertian Pengelolaan Kelas
2.
Tujuan Pengelolaan Kelas.
3.
Beberapa Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas.
a.
Pendekatan kekuasan.
b.
Pendekatan ancaman.
c.
Pem\ndekatan kebebasan.
d.
Pendekatan resep.
e.
Pendekatan tingkah laku.
4.
Prinsip-Prinsip Pengelolaan
5.
Komponen-Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
·
Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharan
yang kondisi belajar yang optimal.
·
Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar
yang optimal.
6.
Beberapa Masalah Pengelolaan Kelas
7.
Penataan Ruang Kelas
·
Pengatuaran tempat duduk
·
Pengaturan alat-alat pengajar.
·
Penataan kebersihan dan keindahan kelas.
·
Ventilasi dan tata cahaya.
8.
Pengaturan Siswa
·
Pembentukan organisasi.
·
Pengelompokan siswa
1.
Pengelompokan menurut kesenangan berkawan
2.
Pengelompokan menurut kemampuan.
3.
Pengelompokan menurut minat.
masya Allah banget jadi bu guru ini.
ReplyDeleteSyukron, share nya, buu..🤗
ReplyDelete